Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru dan menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli). Kantong udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen). Gangguan ini dapat menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas
Gejala Pneumonia
- Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil.
- Batuk tidak berdahak, ataupun berdahak dengan cairan mengandung nanah yang berwarna kekuningan.
- Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek.
- Mual, muntah, dan diare.
- Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah.
- Denyut nadi yang melemah hingga 100 kali per menit.
Faktor Risiko Pneumonia Bakterial
- Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun, karena sistem imun belum sempurna.
- Dewasa berusia lanjut di atas 65 tahun.
- Kebiasaan merokok, karena merusak sistem imun alami tubuh.
- Mengidap penyakit kronis seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, dan penyakit jantung.
- Sistem imun lemah, seperti pada pengidap HIV/AIDS, transplantasi organ, kemoterapi kanker, atau pengguna steroid jangka panjang.
Cara Pencegahan Pneumonia Bakterial
- Menjalankan pola hidup sehat, dengan cukup beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
- Menjalani vaksinasi agar terhindar dari pneumonia. Vaksin pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan anak-anak.
- Menjaga kebersihan, dengan mencuci tangan agar terhindar dari penyebaran virus atau bakteri penyebab pneumonia.
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol, karena dapat menurunkan daya tahan paru-paru, sehingga lebih rentan terserang pneumonia.
- Menghentikan kebiasaan merokok, untuk mencegah kerusakan paru-paru, yang dapat mempermudah terjadinya infeksi.
Diagnosis Pneumonia
Rontgen Dada – Pemeriksaan ini membantu dokter untuk mendeteksi pneumonia dan menentukan lokasi infeksi yang menyebabkan penyakit tersebut timbul.
Pemeriksaan Darah – Bisa dilakukan untuk melihat adanya infeksi yang ditandai dengan peningkatan sel darah putih.
Pemeriksaan Denyut Nadi – Cara ini digunakan untuk melihat seberapa banyak kadar oksigen yang beredar dalam tubuh, dan bisa digunakan untuk menentukan separah apa pengaruh pneumonia terhadap pertukaran udara di sistem pernapasan.
Tes Dahak – Dahak akan dianalisis untuk melihat kuman yang menyebabkan infeksi pada paru.
Penyebab Pneumonia
Bakteri (S. Penumonia, H, influenza, S. aureus, P. aeruginosa, M. tuberculosis, M. kansasii, dan sebagainya), jamur (P. carinii, C. neoformans, H. capsulatum, C. immitis, S. fumigatus, dan sebagainya), protozoa, serta virus (CMV dan herpes simpleks).
- Kebiasaan merokok
- Jantung kronik
- Diabetes melitus
- Kelemahan struktur organ pernapasan
- Penurunan tingkat kesadaran
Pengobatan Pneumonia Backterial
- Analgesik dan Antipiretik – Obat-obatan ini diberikan untuk meredakan demam dan rasa tidak nyaman. Contoh obat ini, antara lain Ibuprofen atau Paracetamol.
- Antitusif atau Mukolitik – Obat-obatan ini diberikan untuk meredakan batuk, sehingga pengidap dapat beristirahat. Pemberian obat ini sebaiknya dilakukan dalam dosis yang rendah. Selain meredakan batuk, terdapat jenis obat batuk yang berfungsi untuk mengencerkan dahak (mukolitik).
- Antibiotik – Obat ini diberikan untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Umumnya, pengidap pneumonia memberi respons yang baik terhadap antibiotik dalam waktu 1-3 hari.
FAQ Pneumonia
1. Apa itu pneumonia?
Pneumonia adalah infeksi yang menginflamasi kantung udara di satu atau kedua paru-paru, yang dapat terisi dengan cairan atau nanah.
2. Apa saja gejala pneumonia?
Gejala pneumonia meliputi:
- Batuk (dapat disertai dengan dahak)
- Sesak napas
- Demam
- Nyeri dada saat bernapas atau batuk
- Kelelahan
3. Apa penyebab pneumonia?
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk:
- Bakteri: Contohnya, Streptococcus pneumoniae.
- Virus: Seperti virus flu atau COVID-19.
- Jamur: Terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4. Siapa yang berisiko lebih tinggi terkena pneumonia?
Faktor risiko pneumonia meliputi:
- Usia lanjut atau sangat muda.
- Penyakit kronis (seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung).
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Kebiasaan merokok atau paparan asap rokok.
5. Bagaimana pneumonia diobati?
Pengobatan pneumonia tergantung pada penyebabnya:
- Pneumonia Bakteri: Biasanya diobati dengan antibiotik.
- Pneumonia Viral: Memerlukan perawatan suportif, seperti istirahat dan cairan.
- Vaksinasi dapat membantu mencegah beberapa jenis pneumonia.
6. Kapan harus mencari bantuan medis?
Jika Anda mengalami gejala pneumonia, seperti kesulitan bernapas, nyeri dada yang parah, atau demam tinggi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.