Perbedaan Zakat dan Infaq Yang Harus Kita Ketahui

Perbedaan Zakat dan Infaq Yang Harus Kita Ketahui – Zakat dan infaq merupakan dua konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Meskipun keduanya melibatkan memberikan sebagian dari harta kepada orang lain, terdapat perbedaan yang signifikan antara zakat dan infaq dalam hal tujuan, sumber, dan penerima manfaat. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara zakat dan infaq secara menyeluruh.

Perbedaan Zakat dan Infaq Yang Harus Kita Ketahui

1. Pengertian :

Zakat: Zakat adalah kewajiban atau kewajiban agama bagi umat Islam yang diwajibkan untuk memberikan sebagian dari harta mereka (2,5%) kepada golongan yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, janda, orang yang terlilit utang, dan lainnya. Zakat memiliki aturan yang jelas mengenai siapa yang berhak menerima dan berapa besarannya.

Infaq: Infaq adalah tindakan sukarela atau sumbangan yang diberikan oleh individu atau komunitas untuk membantu orang yang membutuhkan atau untuk mendukung kegiatan sosial, pendidikan, kemanusiaan, dan lain-lain. Infaq dapat diberikan kepada berbagai tujuan, tidak hanya terbatas pada golongan yang memenuhi syarat zakat.

2. Tujuan :

Zakat: Tujuan utama zakat adalah untuk membersihkan harta dan jiwa individu, serta membantu golongan yang membutuhkan guna mengurangi kesenjangan sosial dan mencapai keadilan sosial.

Infaq: Tujuan infaq adalah untuk membantu orang lain dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kebutuhan dasar, pendidikan, kesehatan, dan bantuan dalam situasi darurat.

3. Kewajiban :

Zakat: Zakat adalah kewajiban agama yang diatur dengan ketentuan yang jelas dalam Islam. Setiap muslim yang memenuhi syarat kewajiban zakat harus membayar zakat pada harta kekayaannya setiap tahun.

Infaq: Infaq adalah tindakan sukarela yang tidak diatur oleh aturan kewajiban tertentu. Individu dapat memberikan infaq sesuai dengan kemampuan dan niat baik hati mereka.

4. Besaran Kontribusi :

Zakat: Besaran zakat ditetapkan pada 2,5% dari harta kekayaan yang mencapai nisab (batas minimum harta yang harus dipunyai untuk wajib membayar zakat).

Baca Juga  Doa Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Keluarga, dan Orang Lain

Infaq: Besaran infaq tidak diatur secara khusus, individu dapat memberikan sejumlah uang atau barang sesuai dengan keinginan mereka untuk membantu orang yang membutuhkan.

Penting untuk diingat bahwa zakat adalah kewajiban dalam Islam, sementara infaq adalah tindakan sukarela. Keduanya memiliki nilai besar dalam membantu sesama dan membangun masyarakat yang lebih baik.

Tentu, berikut adalah FAQ (Frequently Asked Questions) mengenai perbedaan zakat dan infaq yang penting untuk kita ketahui:

FAQ Perbedaan Zakat dan Infaq

Pertanyaan Umum:

  1. Apa perbedaan mendasar antara zakat dan infaq?
    • Zakat: Ibadah wajib dalam Islam yang berupa penyerahan sebagian harta tertentu dengan kadar dan waktu yang telah ditentukan kepada golongan yang berhak (asnaf).
    • Infaq: Ibadah sunnah (anjuran) dalam Islam yang berupa pemberian harta atau materi lainnya di jalan Allah tanpa adanya batasan tertentu mengenai jenis, kadar, maupun waktu.
  2. Apakah hukum melaksanakan zakat dan infaq sama?
    • Zakat: Hukumnya wajib (fardhu ain) bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat (nisab dan haul). Meninggalkan zakat tanpa alasan yang syar’i berdosa.
    • Infaq: Hukumnya sunnah (mandub) atau dianjurkan. Melaksanakannya akan mendapatkan pahala, namun tidak berdosa jika tidak melakukannya.
  3. Siapa saja yang berhak menerima zakat (mustahik)?
    • Ada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an (Surah At-Taubah ayat 60):
      • Fakir (orang yang sangat miskin dan tidak memiliki harta)
      • Miskin (orang yang kekurangan harta untuk memenuhi kebutuhan pokok)
      • Amil zakat (pengurus zakat)
      • Muallaf (orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan)
      • Riqab (hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri – konteks saat ini lebih luas)
      • Gharimin (orang yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak mampu membayar)
      • Sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah, seperti dakwah, pendidikan, dll.)
      • Ibnu Sabil (musafir yang kehabisan bekal)
  4. Kepada siapa infaq boleh diberikan?
    • Infaq bersifat lebih luas dan boleh diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan atau untuk kepentingan kebaikan, termasuk keluarga, kerabat, tetangga, anak yatim, fakir miskin, pembangunan masjid, kegiatan sosial, pendidikan, dan lain-lain. Tidak ada batasan golongan penerima seperti pada zakat.
  5. Harta apa saja yang wajib dizakati?
    • Jenis harta yang wajib dizakati telah ditentukan dalam syariat Islam, meliputi:
      • Emas dan perak
      • Uang tunai dan tabungan
      • Perdagangan
      • Hasil pertanian
      • Hewan ternak
      • Barang tambang dan hasil laut
      • Rikaz (harta karun)
  6. Apakah ada batasan minimal (nisab) untuk zakat?
    • Ya, ada batasan minimal harta (nisab) yang harus dimiliki seorang Muslim agar wajib membayar zakat. Besaran nisab berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Contohnya, nisab emas adalah setara dengan 85 gram emas murni.
  7. Kapan waktu pembayaran zakat?
    • Waktu pembayaran zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya.
      • Zakat mal (harta) umumnya dibayarkan setelah mencapai haul (kepemilikan selama satu tahun hijriyah) dan mencapai nisab.
      • Zakat pertanian dibayarkan setiap kali panen.
  8. Apakah ada batasan waktu untuk berinfaq?
    • Tidak ada batasan waktu untuk berinfaq. Infaq dapat dilakukan kapan saja dan dalam kondisi apapun, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
  9. Berapa besaran zakat yang harus dikeluarkan?
    • Besaran zakat yang wajib dikeluarkan juga berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Contohnya:
      • Zakat emas, perak, uang, dan perdagangan: 2,5%
      • Zakat pertanian (jika diairi dengan biaya): 5%
      • Zakat pertanian (jika diairi tanpa biaya): 10%
      • Zakat hewan ternak: memiliki perhitungan yang lebih detail berdasarkan jenis dan jumlahnya.
  10. Apakah infaq memiliki batasan jumlah?
    • Tidak ada batasan jumlah untuk berinfaq. Seseorang boleh berinfaq sesuai dengan kemampuannya dan keikhlasannya. Bahkan dalam Al-Qur’an dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan maupun terlalu kikir dalam berinfaq.
  11. Apa saja keutamaan melaksanakan zakat dan infaq?
    • Zakat:
      • Membersihkan harta dari hak orang lain.
      • Menyucikan jiwa dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap harta.
      • Mewujudkan keadilan sosial dan membantu kaum dhuafa.
      • Mendatangkan keberkahan dalam harta.
      • Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
    • Infaq:
      • Mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
      • Menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan solidaritas.
      • Mempererat tali persaudaraan.
      • Menolak bala dan musibah.
      • Sebagai investasi akhirat.
  12. Apakah boleh memberikan zakat kepada keluarga sendiri?
    • Pada prinsipnya, zakat tidak boleh diberikan kepada orang tua, kakek, nenek, anak, cucu, dan istri/suami (nafkah mereka menjadi tanggung jawab kita). Namun, ada beberapa pengecualian dalam kondisi tertentu menurut sebagian ulama, seperti jika anggota keluarga tersebut termasuk dalam salah satu golongan mustahik (selain karena hubungan nasab). Lebih baik dikonsultasikan dengan ahli agama.
  13. Apakah infaq boleh diberikan kepada keluarga sendiri?
    • Sangat dianjurkan untuk memberikan infaq kepada keluarga sendiri yang membutuhkan, bahkan ini memiliki keutamaan yang lebih besar karena mendahulukan orang terdekat.
  14. Bagaimana jika seseorang tidak mampu membayar zakat?
    • Jika seseorang tidak memenuhi syarat nisab atau tidak memiliki harta yang wajib dizakati, maka ia tidak wajib membayar zakat. Namun, ia tetap dianjurkan untuk berinfaq sesuai kemampuannya.
  15. Apa hikmah di balik perbedaan zakat dan infaq?
    • Perbedaan ini menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam dalam mengatur kehidupan sosial dan ekonomi. Zakat sebagai kewajiban memastikan adanya mekanisme redistribusi kekayaan yang terstruktur, sementara infaq sebagai amalan sunnah mendorong semangat berbagi dan kepedulian yang lebih luas tanpa batasan.
Baca Juga  Wakaf: Pengertian, Dasar Hukum, Manfaat, Syarat dan Rukunnya

Semoga FAQ ini dapat membantu Anda memahami perbedaan mendasar antara zakat dan infaq.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter