Macam-macam Puasa Sunnah, Muslim Wajib Tahu! – Puasa merupakan salah satu ibadah yang memiliki banyak manfaat spiritual dan kesehatan. Selain puasa wajib seperti puasa Ramadan, terdapat juga puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Puasa sunnah merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk mendapatkan pahala ekstra dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Artikel ini akan mengungkapkan berbagai macam puasa sunnah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketakwaan dan mendapatkan berkah dari-Nya.
Pengertian Puasa Sunah Sunnah
Puasa sunnah merujuk pada puasa yang dianjurkan dan dilakukan secara sukarela oleh umat Muslim selain puasa wajib, seperti puasa Ramadan. Puasa sunnah tidak memiliki sanksi hukum bagi yang tidak melakukannya, tetapi dianjurkan sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala tambahan.
Puasa sunnah dapat dilakukan pada berbagai waktu dan kesempatan tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Beberapa contoh puasa sunnah yang dianjurkan adalah puasa Daud, puasa Ayyamul Bidh (puasa putih), puasa senin dan kamis, puasa enam hari di bulan Syawal setelah puasa Ramadan, puasa Arafah, dan masih banyak lagi.
Tujuan dari puasa sunnah adalah untuk meningkatkan ketakwaan, mendapatkan pahala ekstra, membersihkan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan puasa sunnah, niat yang ikhlas dan kesadaran akan keutamaan ibadah tersebut sangat penting.
Meskipun puasa sunnah tidak wajib dilakukan, melaksanakannya merupakan tindakan yang dianjurkan dan dapat menjadi sarana untuk menjalankan ibadah tambahan dalam kehidupan sehari-hari. Puasa sunnah juga dapat membantu umat Muslim dalam menjaga kesadaran spiritual dan meningkatkan keimanan.
Hadis tentang Puasa Sunah
Berikut adalah beberapa hadis yang berkaitan dengan puasa sunah:
Hadis tentang Puasa Daud
Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah yang disebut Al-Muharram. Dan shalat yang paling baik setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (Muslim)
Hadis tentang Puasa Ayyamul Bidh
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin melaksanakan puasa sunnah, hendaklah dia berpuasa pada hari Ayyamul Bidh (13, 14, 15 setiap bulan Hijriah).” (Abu Dawud)
Hadis tentang Puasa Senin dan Kamis
Rasulullah SAW bersabda: “Amalan-amalan (perbuatan) hamba diperlihatkan kepada Allah pada setiap Senin dan Kamis. Maka aku menyukai jika amalanku diperlihatkan dalam keadaan sedang berpuasa.” (Tirmidzi)
Hadis tentang Puasa Syawal
Aisyah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah dia telah berpuasa sepanjang tahun.” (Muslim)
Hadis tentang Puasa Arafah
Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Arafah, aku berharap Allah akan menghapuskan dosa dua tahun, tahun yang telah berlalu dan tahun yang akan datang.” (Muslim)
Keutamaan Puasa Sunah
Keutamaan puasa sunah sangatlah banyak dalam Islam, dan menjalankannya membawa berbagai manfaat spiritual dan pahala yang besar. Beberapa keutamaan puasa sunnah antara lain:
Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Puasa sunah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kesadaran spiritual, dan memperkuat ikatan dengan Sang Pencipta.
Menghapuskan Dosa
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram) akan menghapus dosa-dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim)
Mendapat Pahala yang Besar
Rasulullah Muhammad SAW juga bersabda, “Siapa saja yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjadi Teman di Surga
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Di Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Hanya orang-orang yang berpuasa yang akan masuk melaluinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mendapat Syafaat di Hari Kiamat
Puasa sunah juga dapat menjadi sumber syafaat bagi seorang Muslim di hari kiamat, membantunya mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Mengikuti Sunah Nabi
Dengan menjalankan puasa sunah, seorang Muslim mengikuti jejak Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya, sehingga memperkuat iman dan ketakwaan.
Dengan menjalankan puasa sunah, seorang Muslim dapat meraih berbagai keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, disarankan bagi umat Islam untuk secara rutin melaksanakan puasa sunah sebagai bentuk pengabdian dan ibadah tambahan kepada Sang Pencipta.
Macam-macam Puasa Sunah
Ada berbagai macam puasa sunah yang dianjurkan dalam agama Islam, yang dapat dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk ibadah tambahan. Beberapa di antaranya adalah:
Puasa Senin dan Kamis
Niat Puasa Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”
Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘Arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
Dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sebagai bagian dari ibadah haji. Puasa ini memiliki keutamaan besar, di antaranya adalah menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘asyuraa sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura memiliki berbagai keutamaan, termasuk menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu. Selain itu, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura bersama dengan puasa hari sebelumnya atau sesudahnya.
Puasa Daud
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma dawuda sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa Daud sunnah karena Allah ta’âlâ.”
Merupakan puasa yang dilakukan dengan pola satu hari puasa dan satu hari berbuka. Puasa ini diambil dari contoh Nabi Daud AS. Meskipun tidak wajib, puasa ini memiliki banyak keutamaan, termasuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan ketakwaan.
Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatisy syawwâli lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’âlâ.”
Dilakukan selama enam hari setelah selesai bulan Ramadan. Puasa ini juga dikenal sebagai puasa enam hari di bulan Syawal. Rasulullah Muhammad SAW bersabda bahwa siapa pun yang berpuasa Ramadan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.
Puasa Tasu’a dan ‘Asyura
Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tasu’a sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”
Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘asyuraa sunnatan lillahi ta’ala
Saya niat puasa sunnah Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada kedua hari ini sebagai bentuk ibadah tambahan.
Amalan Puasa Sunah
Saat menjalankan puasa sunah, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan agar ibadah tersebut lebih sempurna dan mendapatkan lebih banyak pahala di sisi Allah SWT. Beberapa amalan yang dianjurkan saat melakukan puasa sunnah antara lain:
Niat yang Ikhlas
Sebelum memulai puasa, sangat penting untuk membuat niat secara jelas dan ikhlas untuk menjalankan puasa sunah tersebut sebagai ibadah kepada Allah SWT semata.
Sahur
Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk melakukan sahur sebelum menjalankan puasa. Sahur adalah waktu makan dan minum sebelum terbit fajar, dan merupakan sunah yang dianjurkan untuk memberikan kekuatan selama menjalankan puasa.
Berbuka dengan Tepat Waktu
Ketika berbuka puasa, dianjurkan untuk segera berbuka setelah terbenamnya matahari dengan kurma atau air putih, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Berdoa dan Berzikir
Mengisi waktu senggang dengan berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, dan melakukan ibadah lainnya adalah amalan yang dianjurkan saat menjalankan puasa sunnah.
Meningkatkan Amal Ibadah Lainnya
Selain puasa, dianjurkan pula untuk meningkatkan amal ibadah lainnya seperti salat, sedekah, dan membaca Al-Quran selama menjalankan puasa sunnah.
Menghindari Perilaku Negatif
Selama berpuasa, dianjurkan untuk menjauhi perilaku negatif seperti berbohong, berdusta, atau melakukan dosa-dosa lainnya yang dapat merusak keberkahan puasa.
Mengakhiri Puasa dengan Shalat Sunah
Setelah berbuka, dianjurkan untuk melanjutkan dengan salat sunah Magrib, yang merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Puasa sunnah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Melakukan puasa sunnah tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga dapat meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam menjalankan puasa sunnah, penting untuk diingat bahwa niat haruslah ikhlas semata-mata karena Allah.
Dengan melibatkan diri dalam berbagai macam puasa sunnah, umat Muslim dapat menambahkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari dan memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.
FAQ Macam-macam Puasa Sunnah
1. Apa itu puasa sunnah?
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan di luar bulan Ramadan dan tidak diwajibkan, tetapi sangat dianjurkan dalam Islam. Puasa ini mendatangkan pahala dan kebaikan.
2. Apa saja macam-macam puasa sunnah?
a. Puasa Senin dan Kamis
Deskripsi: Puasa dilakukan setiap hari Senin dan Kamis.
Keutamaan: Nabi Muhammad SAW biasanya berpuasa pada hari ini dan menjelaskan bahwa amal perbuatan diangkat kepada Allah pada hari tersebut.
b. Puasa Ayyamul Bidh
Deskripsi: Puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.
Keutamaan: Dikenal sebagai puasa putih, puasa ini memiliki keutamaan besar dan merupakan sunnah yang dianjurkan.
c. Puasa Daud
Deskripsi: Puasa yang dilakukan sehari puasa dan sehari tidak puasa.
Keutamaan: Dianggap sebagai puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan. Nabi Daud AS melakukan puasa ini.
d. Puasa Sya’ban
Deskripsi: Puasa pada bulan Sya’ban, terutama pada hari-hari tertentu, seperti pertengahan bulan.
Keutamaan: Merupakan bulan yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak puasa sebagai persiapan menjelang Ramadan.
e. Puasa Hari Arafah
Deskripsi: Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari Arafah bagi jemaah haji.
Keutamaan: Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang bagi yang tidak sedang haji.
f. Puasa Asyura
Deskripsi: Puasa pada tanggal 10 Muharram.
Keutamaan: Menghapuskan dosa setahun yang lalu. Disunnahkan untuk berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya.
3. Apakah puasa sunnah memiliki keutamaan?
Ya, puasa sunnah memiliki banyak keutamaan, seperti mendatangkan pahala, mendekatkan diri kepada Allah, dan memberikan kesehatan bagi tubuh.
4. Apakah ada larangan dalam puasa sunnah?
Puasa sunnah tidak boleh dilakukan pada hari-hari yang dilarang, seperti hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dan hari-hari tertentu yang diharamkan untuk berpuasa.
5. Bagaimana cara niat puasa sunnah?
Niat puasa sunnah dilakukan dalam hati, dan tidak perlu diucapkan secara lisan. Contoh niatnya adalah: “Saya niat puasa sunnah esok hari karena Allah.”
Dengan memahami macam-macam puasa sunnah, umat Islam dapat lebih mudah melaksanakan ibadah puasa yang dianjurkan dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.