Cara Mengobati Penyakit Osteomalasia
Cara Mengobati Penyakit Osteomalasia – Penyakit Osteomalasia adalah gangguan yang mempengaruhi kekuatan dan kepadatan tulang, menyebabkan tulang menjadi lemah dan rentan terhadap patah tulang. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan vitamin D atau masalah dalam penyerapan dan penggunaan vitamin D oleh tubuh. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan penyebab, gejala, dan cara mengobati osteomalasia.
Daftar Isi
- 1 Penyebab Osteomalasia
- 2 Gejala Osteomalasia
- 3 Cara Mengobati Penyakit Osteomalasia
- 4 FAQ: Cara Mengobati Penyakit Osteomalasia
- 4.0.1 1. Apa itu Osteomalasia?
- 4.0.2 2. Apa penyebab Osteomalasia?
- 4.0.3 Baca Juga:
- 4.0.4 5 Dampak Negatif Gula Bagi Tubuh dan Kesehatan
- 4.0.5 3. Bagaimana cara mendiagnosis Osteomalasia?
- 4.0.6 4. Apa saja pengobatan yang umum dilakukan?
- 4.0.7 5. Apakah perubahan gaya hidup diperlukan?
- 4.0.8 6. Apakah Osteomalasia bisa sembuh total?
- 4.0.9 Baca Juga:
- 4.0.10 Cara Mencegah Diabetes
- 4.0.11 7. Kapan harus menghubungi dokter?
- 4.0.12 8. Apakah ada komplikasi dari Osteomalasia?
- 4.0.13 Baca Juga:
- 4.0.14 Cara Pengobatan Thalassemia
Penyebab Osteomalasia
Seperti yang telah dijelaskan di atas, penyebab utama osteomalasia adalah kurangnya asupan vitamin D dan mineral penting lain, seperti kalsium dan fosfat. Perlu diketahui, tiga komponen tersebut memiliki peran penting dalam proses pematangan tulang dan menguatkan struktur tulang di dalam tubuh.
Selain itu, sejumlah kondisi yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya osteomalasia adalah sebagai berikut
- Kurang terpapar sinar matahari. Pasalnya, paparan sinar matahari dapat membantu proses sintesis vitamin D di dalam tubuh.
- Kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin D.
- Intoleransi laktosa.
- Obesitas.
- Penggunaan obat antikejang.
- Penyakit liver.
- Penyakit Celiac.
- Mengidap penyakit kanker pada saluran pencernaan.
- Gangguan ginjal.
- Pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi).
Gejala Osteomalasia
Pada awalnya, penderita osteomalasia mungkin tidak menyadari kondisinya karena biasanya kondisi ini tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, osteomalasia akan semakin memburuk sehingga dapat menimbulkan sejumlah gejala, di antaranya sebagai berikut.
- Nyeri tulang.
- Otot melemah.
- Mudah lelah.
- Patah tulang meskipun tidak mengalami cedera.
- Kesemutan dan kram di lengan, tangan, atau kaki.
- Kesulitan untuk berdiri atau menaiki tangga.
- Berjalan dengan langkah tertatih-tatih dan lebih lambat.
Komplikasi Osteomalasia Jika Tidak Ditangani Dengan Serius
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, osteomalasia dapat memicu terjadinya sejumlah komplikasi, seperti:
- Perubahan pada bentuk tulang punggung dan anggota gerak tubuh (lengan dan tungkai).
- Patah tulang, terutama di tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang kaki.
- Tinggi badan menjadi lebih pendek.
Diagnosis Osteomalasia
Dalam menegakkan diagnosis osteomalasia, dokter dapat melakukan anamnesis atau wawancara medis dengan pasien untuk mengetahui keluhan dan riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan. Setelah itu, sejumlah prosedur pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis osteomalasia adalah sebagai berikut.
- Foto rontgen untuk mendeteksi adanya retak atau patah tulang.
- Bone mineral density, yaitu prosedur pemeriksaan untuk mengukur kadar kalsium dan fosfat guna mengevaluasi kepadatan mineral tulang.
- Tes darah untuk menilai kadar vitamin D, kalsium, hormon paratiroid, dan fosfor di dalam tubuh.
- Biopsi tulang, untuk mengonfirmasi penyebab osteomalasia dari sampel tulang yang diperiksa di laboratorium.
Cara Mengobati Penyakit Osteomalasia
Pada dasarnya, pengobatan penyakit osteomalasia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, fosfor, dan kalsium di dalam tubuh. Adapun sejumlah metode pengobatan yang dapat dilakukan dan diberikan oleh dokter untuk menangani pasien osteomalasia adalah:
- Menyarankan pasien untuk rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 5–10 menit. Pasien juga dianjurkan untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) sebelum berjemur guna melindungi kulit dari sunburn.
- Memperbaiki pola makan dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan kalsium.
- Memberikan suplemen vitamin D, fosfor, dan kalsium.
- Meresepkan suplemen vitamin D khusus, seperti calcitriol jika osteomalasia disebabkan oleh gangguan ginjal.
- Meresepkan obat-obatan pereda nyeri, seperti ibuprofen atau acetaminophen untuk meredakan rasa nyeri dan tidak nyaman pada tulang.
- Menggunakan korset penyangga untuk meminimalkan risiko terjadinya kelainan pada tulang.
- Menjalani prosedur pembedahan untuk menangani kelainan tulang akibat osteomalasia.
Cara Mencegah Osteomalasia
Pencegahan osteomalasia dapat dilakukan dengan memenuhi asupan vitamin D, fosfor, dan kalsium sebaik mungkin. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dan kalsium seperti telur, susu, ikan laut, kacang kedelai, keju, bayam, dan lain sebagainya.
Selain dari makanan dan suplemen, pencegahan osteomalasia juga dapat dilakukan dengan berjemur di pagi hari selama kurang lebih 10 menit setiap hari. Penting pula untuk berolahraga secara rutin guna membantu melatih dan memperkuat struktur tulang di dalam tubuh.
Kesimpulan
Osteomalasia adalah penyakit tulang yang disebabkan oleh mineralisasi tulang yang tidak memadai, membuat tulang menjadi lunak, lemah, dan mudah patah. Penyakit ini seringkali disebabkan oleh defisiensi vitamin D, yang berperan penting dalam penyerapan kalsium dan fosfat. Kondisi lain yang dapat memicu osteomalasia termasuk malnutrisi, penyakit ginjal atau hati, dan gangguan usus yang menghambat penyerapan nutrisi.
Gejala osteomalasia dapat bervariasi, mulai dari nyeri tulang yang tumpul dan persisten, kelemahan otot, hingga deformitas tulang. Diagnosis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes darah untuk mengukur kadar vitamin D, kalsium, dan fosfat, serta rontgen atau biopsi tulang.
Pengobatan osteomalasia berfokus pada mengatasi penyebab utamanya. Pemberian suplemen vitamin D, kalsium, dan fosfat adalah cara yang paling umum dan efektif. Selain itu, penderita disarankan untuk mengubah gaya hidup dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin D dan kalsium, serta mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Pada kasus yang disebabkan oleh kondisi medis lain, pengobatan harus ditujukan pada penyakit yang mendasarinya. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, prognosis osteomalasia umumnya baik dan banyak pasien dapat pulih sepenuhnya.
FAQ: Cara Mengobati Penyakit Osteomalasia
1. Apa itu Osteomalasia?
Osteomalasia adalah kondisi yang ditandai dengan kelemahan dan pelunakan tulang akibat kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat.
2. Apa penyebab Osteomalasia?
Penyebab utama termasuk:
- Kekurangan vitamin D, baik karena kurangnya paparan sinar matahari atau diet yang tidak memadai.
- Gangguan penyerapan nutrisi, seperti pada penyakit celiac atau penyakit Crohn.
- Beberapa kondisi medis, seperti ginjal kronis.
3. Bagaimana cara mendiagnosis Osteomalasia?
Diagnosis biasanya dilakukan melalui:
- Pemeriksaan fisik.
- Tes darah untuk mengukur kadar vitamin D, kalsium, dan fosfat.
- Rontgen untuk melihat perubahan pada tulang.
4. Apa saja pengobatan yang umum dilakukan?
- Suplementasi Vitamin D: Mengambil suplemen vitamin D untuk meningkatkan kadar dalam tubuh.
- Suplemen Kalsium: Jika diperlukan, untuk membantu kesehatan tulang.
- Perubahan Diet: Mengonsumsi makanan kaya vitamin D dan kalsium, seperti ikan berlemak, susu, dan sayuran hijau.
- Pengobatan Penyakit Dasar: Jika osteomalasia disebabkan oleh kondisi lain, pengobatan yang tepat harus diberikan.
5. Apakah perubahan gaya hidup diperlukan?
Ya, beberapa perubahan yang dianjurkan meliputi:
- Meningkatkan paparan sinar matahari.
- Mengadopsi pola makan seimbang yang kaya nutrisi.
- Melakukan latihan fisik ringan untuk memperkuat tulang.
6. Apakah Osteomalasia bisa sembuh total?
Dengan pengobatan yang tepat, banyak pasien mengalami perbaikan signifikan, tetapi waktu pemulihan dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan seberapa parah kondisinya.
7. Kapan harus menghubungi dokter?
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala seperti nyeri tulang yang parah, kelemahan otot, atau kesulitan berdiri atau berjalan.
8. Apakah ada komplikasi dari Osteomalasia?
Ya, komplikasi dapat mencakup peningkatan risiko patah tulang dan masalah dengan mobilitas.
Join channel telegram Pohonilmu.com agar tidak ketinggalan informasi terbaru lainnya
Join now