Pohonilmu.com - Sistem saraf tidak sadar mengatur kerja organ-organ tubuh yang tidak disadari oleh otak seperti kerja otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Sistem saraf tidak sadar disebut juga sebagai sistem saraf otonom. Sistem saraf tidak sadar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Kedua sistem saraf ini bekerja secara berlawanan (antagonis) sehingga menghasilkan suatu sistem pengaturan yang baik. Contohnya seperti sistem saraf simpatik yang bekerja mempercepat denyut jantung dan sistem saraf parasimpatik bekerja sebaliknya, yaitu memperlambat denyut jantung
1. Sistem Saraf Simpatik
Sistem saraf simpatik berupa sel-sel saraf yang terdapat di sepanjang tulang belakang sebelah depan yang dimulai dari ruas-ruas tulang leher hingga tulang ekor. Sistem saraf simpatik mempunyai simpul saraf atau ganglion di sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai ruas leher terbawah sampai dengan tulang ekor. Sistem saraf simpatik tersusun atas 25 pasang simpul saraf. Tiap simpul saraf saling berhubungan, sehingga menjadi dua deretan yaitu deretan kiri dan kanan. Tiap simpul dihubungkan oleh sumsum tulang belakang. Dari tiap simpul terdapat saraf yang menuju ginjal, paru-paru, jantung dan organ-organ lainnya. Dari setiap simpul saraf keluar serabut-serabut saraf yang menuju organ-organ tubuh seperti menuju jantung dan pembuluh darah
Fungsi/kerja sistem saraf simpatik
- Mempercepat denyut jantung
- Meningkatkan tekanan darah
- Menurunkan sekresi ludah dan gerak alat pencernaan
- Meningkatkan sekresi adrenalin
- Menghambat sekresi empedu
- Melebarkan pupil
- Memperbesar bronkus
- Menghambat pembentukan urine
- Mengerutkan kulit rambut
- Memperlebar pembuluh darah
- Menghambat kontraksi pada kandung kemih
- Mengaktivasi kelenjar keringat sehingga mengeluarkan keringat
- Menghambat mekanisme gerak peristaltik usus
- Melebarkan pupil dan melemaskan lensa mata sehingga cahaya akan lebih banyak masuk
- Meningkatkan aliran darah dengan meningkatkan denyut jantung
- Mempertahankan dan meningkatkan aliran darah ke otot rangka dan jantung
- Melebarkan ruang alveolus paru-paru, sehingga volume udara/oksigen yang bertukar lebih besar
2. Sistem Saraf Parasimpatik
Sistem saraf parasimpatik merupakan jaringan yang berhubungan dengan simpul saraf yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang saling berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Serabut saraf pada sistem saraf parasimpatik menuju ke alat-alat tubuh yang bekerja di bawah pengaruh sistem saraf simpatik.
Fungsi/kerja sistem saraf parasimpatik
- Memperlambat denyut jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Meningkatkan sekresi ludah dan gerak alat pencernaan
- Menurunkan sekresi adrenalin
- Memacu sekresi empedu
- Mengecilkan pupil
- Memperkecil bronkus paru-paru saat tubuh dalam keadaan istirahat
- Merangsang pembentukan urine
- Mengembangkan kulit rambut
- Mempersempit pembuluh darah
- Mempercepat kontraksi pada kandung kemih
- Mempercepat prduksi air liur
- Mendukung sintesis glikogen (hormone pemecah glukosa otot)
- Merangsang aktivitas kelenjar kelamin
- Mempercepat gerakan peristaltik usus
- Memperlebar diameter pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke sistem pencernaan, sehingga mendukung kerja usus dalam mencerna makanan
- Membatasi aliran darah ke otot rangka dan paru-paru
Perbedaan Sistem Saraf Simpatik Dengan Sistem Saraf Parasimpatik
- Sistem saraf simpatik
Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang, sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya berukuran panjang. Saraf simpatik keluar dari bagian bawah otak
- Sistem saraf parasimpatik
Memiliki urat praganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan nervus vagus bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Dan memiliki serabut pascaganglion yang pendek. Ganglia neuron parasimpatik terletak di dekat atau di dalam organ target. Saraf parasimpatik keluar dari bagian tengah dan bawah sumsum tulang belakang.
Apabila dilihat dari cara kerjanya seperti berikut ini :
- Sistem saraf Simpatik merangsang kerja organ
- Sistem saraf parasimpatik menghambat kerja organ
Peranan utama komponen simpatik dan parasimpatik sistem saraf otonom pada divisi motoris dalam mengatur fungsi tubuh bagian internal. Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor yang dinamakan ganglion.
Cara Kerja Saraf Simpatik Dan Saraf Parasimpatik
1. Saraf Simpatik
Terdapat dua jenis neuron (sel saraf) yang terlibat dalam menyalurkan sinyal (impuls) dari sistem saraf simpatis, yaitu sel saraf post-ganglionic dan sel saraf pre-ganglionic. Sistem kerjanya adalah neuron (sel saraf) pre-ganglionik akan melepaskan senyawa kimia berupa asetilkolin ke dalam neuron post-ganglionik. Setelah neuron post-ganglionik terangsang, maka ia akan melepaskan norepinephrine yang akan mengaktifkan reseptor (penerima sinyal) di organ yang dituju.
2. Saraf Parasimpatik
Cara kerja saraf parasimpatik sebenarnya hampir sama dengan saraf simpatis, tetapi yang menjadi perbedaan adalah sinyal yang dikeluarkan oleh neuron post-ganglionik adalah bersifat kolinergik (norepinephrine), bukan bersifat adrenergic (epinephrine). Jadi, sifat kolinergik inilah yang membuat kerja parasimpatik terbalik dengan simpatik.
Oleh karena sinyal yang dikeluarkan berbeda, maka mekanisme yang dilakukan oleh sistem saraf parasimpatik sering juga disebut dengan rest and digest. Hal ini karena pengaturan tubuh oleh saraf parasimpatik berhubungan dengan pengaturan saat tubuh sedang dalam kondisi istirahat dan membantu dalam mengendalikan proses pencernaan dan juga proses eksresi.
Jalur Saraf Simpatik Dan Saraf Parasimpatik
Jalur saraf otonom (simpatik dan parasimpatik) melibatkan dua sel saraf yaitu satu sel terletak di batang otak, sedangkan yang satunya lagi terletak di sumsum tulang belakang. Sel saraf ini dihubungkan dengan sel saraf yang lain yang terletak di gugusan sel saraf (ganglion otonom) melalui serabut saraf. Serabut saraf dari ganglion inilah yang terhubung ke organ-organ di dalam tubuh.
Sebagian besar ganglion pada saraf simpatis berada di sumsum tulang belakang pada kedua sisinya. Saraf simpatik disebut juga dengan sistem torakolumbar, Karena saraf nya yang keluar dari sumsum tulang belakang setentang dengan ruas tulang dada (thoraks) dan pinggang (lumbal). Sistem saraf simpatik memiliki 25 ganglion atau simpul saraf yang terdapt di sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf parasimpatik berpangkal pada sumsum tulang lanjutan (medula oblongata) dan dari tulang sacrum, sehingga saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem kraniosakral. Ganglion untuk saraf parasimpatik terletak di dekat organ yang dipersarafinya.
Kesimpulan:
Saraf simpatik dan parasimpatik adalah dua divisi dari sistem saraf otonom dalam tubuh manusia. Keduanya bekerja bersama-sama untuk mengatur fungsi-fungsi otomatis tubuh seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan respons terhadap stres. Meskipun keduanya memiliki peran yang saling melengkapi, mereka memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Saraf simpatik bertanggung jawab untuk merangsang respon "fight or flight" dalam situasi stres dan darurat. Ketika saraf simpatik aktif, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan aliran darah dialihkan ke otot-otot yang diperlukan untuk bertahan hidup. Selain itu, saraf simpatik juga mempengaruhi pelepasan hormon adrenalin untuk meningkatkan energi dan kewaspadaan.
Di sisi lain, saraf parasimpatik berperan dalam merangsang respon "rest and digest" yang berkaitan dengan relaksasi dan pemulihan tubuh. Saat aktivitas parasimpatik meningkat, detak jantung melambat, tekanan darah menurun, dan pencernaan menjadi lebih efisien. Saraf parasimpatik juga membantu dalam proses penyerapan nutrisi, pemulihan, dan regenerasi tubuh.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan):
Apa perbedaan antara saraf simpatik dan parasimpatik?
Saraf simpatik merespons situasi stres dan darurat, sementara saraf parasimpatik merespons situasi relaksasi dan pemulihan.
Saraf simpatik meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sementara saraf parasimpatik menurunkan detak jantung dan tekanan darah.
Saraf simpatik mengalihkan aliran darah ke otot-otot yang diperlukan untuk bertahan hidup, sementara saraf parasimpatik mengalihkan aliran darah ke organ-organ pencernaan.
Bagaimana cara kerja saraf simpatik dan parasimpatik?
Saraf simpatik bekerja dengan merangsang pelepasan hormon adrenalin dan meningkatkan respons tubuh terhadap stres.
Saraf parasimpatik bekerja dengan merangsang relaksasi dan pemulihan tubuh melalui peningkatan pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Apa yang terjadi jika saraf simpatik atau parasimpatik terganggu?
Gangguan pada saraf simpatik dapat menyebabkan masalah seperti peningkatan tekanan darah, denyut jantung yang tidak teratur, dan gangguan tidur.
Gangguan pada saraf parasimpatik dapat menyebabkan masalah seperti gangguan pencernaan, penurunan denyut jantung, dan kesulitan memulihkan diri setelah stres.
Apakah kita bisa mengendalikan saraf simpatik dan parasimpatik?
Meskipun kita tidak dapat mengendalikan saraf simpatik dan parasimpatik secara langsung, kita dapat menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam untuk mempengaruhi aktivitas mereka.
Bagaimana pengaruh saraf simpatik dan parasimpatik terhadap kesehatan kita?
Keseimbangan yang baik antara saraf simpatik dan parasimpatik penting untuk kesehatan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Ketidakseimbangan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan tidur, gangguan pencernaan, dan gangguan jantung.
Post a Comment for "Saraf Simpatik Dan Parasimpatik : Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jalur Dan Perbedaannya Lengkap"