Mengenal Perbedaan antara Ibadah Haji dan Umroh



Pohonilmu.com - Ibadah Haji dan Umroh adalah dua bentuk perjalanan religius penting dalam agama Islam. Kedua ibadah ini memiliki signifikansi yang besar bagi umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT, terdapat perbedaan penting dalam tata cara, waktu pelaksanaan, dan tingkat keutamaan di antara keduanya. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan-perbedaan tersebut, sehingga kita dapat memahami dengan lebih baik esensi dari ibadah Haji dan Umroh. Terutama untuk saudara-saudara kita mualaf atau yang ingin mendalami agama Islam.

1. Perbedaan antara Ibadah Haji dan Umroh

  • Ibadah Haji

Ibadah Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Ibadah Haji dilaksanakan di Mekah, Arab Saudi, pada bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Tujuan utama dari ibadah Haji adalah untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS serta merenungkan makna pengorbanan, kesetiaan, dan pengabdian kepada Allah SWT.


  • Umroh

Umroh adalah ibadah sukarela yang dapat dilakukan oleh umat Muslim kapan saja sepanjang tahun. Umroh juga dilaksanakan di Mekah, namun tidak terikat pada waktu-waktu tertentu dan tidak memiliki persyaratan khusus seperti ibadah Haji. Tujuan Umroh adalah untuk mengunjungi Ka'bah, melakukan tawaf (mengelilingi Ka'bah tujuh kali), serta melaksanakan sa'i (berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah) sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.

Saat menjalankan umroh, kita juga diharuskan mengenakan ihram, yaitu pakaian dua helai kain putih tanpa jahitan, sebagai tanda kesucian dan menjaga kerendahan hati. Dalam kondisi mengenakan ihram, terdapat beberapa larangan dan aturan yang perlu diikuti, seperti tidak memotong kuku dan rambut, serta tidak membunuh hewan. Hal ini mengajarkan kita untuk berlaku sopan dan tidak merusak lingkungan sekitar.

Umroh merupakan pengalaman yang sangat menyentuh hati dan mengubah hidup. Dengan menjalankan umroh, kita belajar untuk lebih menghormati dan mencintai agama serta meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Semoga Allah meridai dan menambahkan pahala kita semua.


2. Waktu Pelaksanaan

  • Ibadah Haji 

Ibadah Haji memiliki waktu pelaksanaan yang terikat pada bulan Dzulhijjah dan terdiri dari serangkaian ritual yang harus dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu sesuai dengan tata cara yang ditetapkan. Ibadah Haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah dengan hari puncak pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari Arafah.

  • Umroh

Umroh dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada bulan-bulan haji (Dzulhijjah) dan bulan haram (Muharram). Tidak ada pembatasan waktu tertentu untuk menjalankan ibadah Umroh, sehingga umat Muslim dapat merencanakan dan melaksanakannya sesuai dengan kenyamanan mereka.

3. Rangkaian Ritual Ibadah

  • Ibadah Haji 

Ibadah Haji melibatkan serangkaian ritual yang kompleks dan terdiri dari beberapa tahap, di antaranya: ihram (memasuki keadaan suci dengan mengenakan pakaian khusus), wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah (melempar batu setan), dan thawaf Ifadah (mengelilingi Ka'bah). Ibadah Haji membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diselesaikan dan melibatkan lebih banyak pengorbanan fisik dan mental.

  • Umroh


Umroh memiliki rangkaian ritual yang lebih sederhana. Ritual utama dalam Umroh adalah thawaf (mengelilingi Ka'bah tujuh kali) dan sa'i (berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali). Setelah menyelesaikan kedua ritual tersebut, umat Muslim dapat memotong rambut mereka sebagai tanda penyelesaian Umroh.

4. Keutamaan dan Pahala Yang Didapat

  • Ibadah Haji 


Ibadah Haji memiliki keutamaan yang sangat besar dalam agama Islam. Seorang Muslim yang melaksanakan ibadah Haji dengan ikhlas dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan akan mendapatkan pahala yang besar serta pengampunan dari dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Ibadah Haji juga dianggap sebagai salah satu bentuk perjalanan spiritual yang paling mulia dalam agama Islam.

  • Umroh

meskipun umroh merupakan ibadah sukarela, juga memiliki keutamaan yang signifikan. Meskipun tidak setara dengan Haji dalam hal pahala, Umroh tetap dianggap sebagai ibadah yang dihargai oleh Allah SWT. Umroh memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri secara spiritual, dan mendapatkan keberkahan dari melaksanakan ibadah di tempat-tempat suci,serta bisa berkunjung di makam nabi Muhammad S.A.W serta berkunjung di perpustakaan islam di madinah.

5. Dalil Haji dan Umroh dalam Al-Qur'an dan Hadits

  •  Surat Ali Imran Ayat 97


وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan suatu apapun) dari semesta alam." (QS Ali Imran: 97).

  •  Surat Al-Hajj Ayat 27-28


وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ. لِّيَشْهَدُوا۟ مَنَٰفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْلُومَٰتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۖ فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْبَآئِسَ ٱلْفَقِيرَ

Artinya: "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak dan berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir." (QS Al-Hajj: 27-28).

  • Surat Al-Baqarah Ayat 196


وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) kurban yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu'), dia (wajib menyembelih) kurban yang mudah didapat. 

Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidil Haram. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya." (QS Al-Baqarah: 196).

Ayat tersebut menjadi dasar perintah menunaikan ibadah haji dan umrah.

  • Hadits Anjuran Menyegerakan Haji


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : تَعَجَّلُوا الْحَجَّ فَإِنَّ أَحَدُكُمْ لَا يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian bersegera mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak pernah tau halangan yang akan merintanginya." (HR Ahmad).

  •  Hadits Perintah Haji Sebagai Salah Satu Rukun Islam


عَبْدُ الله بن عُمَر بن الخَطَّابِ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله ﷺ يَقُوْلُ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاتِ، وَحَجّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانِ. رواه البخاري ومسلم

Artinya: Dari Ibnu Umar RA, ia mendengar Rasûlullah bersabda, "Islam itu didirikan di atas 5 (lima) pilar: syahadat tiada llah selain Allâh dan sesungguhnya Muhammad Rasûlullâh, mendirikan shalât, membayar zakât, haji ke Baitullâh dan puasa di bulan Ramadhan." (HR. Bukhârî dan Muslim)

  •  Hadits Perintah Berhaji


عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال قال رسول الله : مَنْ مَلَكَ زَادًا وَرَاحَلَةً فَلَمْ يَحُجَّ فَلَا عَلَيْهِ أَنْ يَمُوْتَ يَهُودِيًا أَوْ نَصْرَانِيًا

Artinya: Dari Ali bin Abî Thâlib, Rasûlullâh bersabda, "Siapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan lalu dia tidak berhaji, hendaklah ia mati dalam keadaan menjadi orang Yahudi, atau Nasrani." (HR. Tirmidzi)

  •  Hadits Sunah Menunaikan Umrah


سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْعُمْرَةِ أَوَاجِبَةٌ هِيَ قَالَ لَا وَأَنْ تَعْتَمِرَ خَيْرٌ لَك

Artinya: "Nabi Muhammad SAW pernah ditanya perihal umrah, apakah ia wajib? Rasulullah SAW menjawab, 'Tidak, namun jika engkau berumrah, itu lebih baik bagimu.'" (HR At-Tirmidzi).

  • Hadits Keutamaan Haji dan Umrah


العُمْرَةُ إلى العُمْرَة كَفَارَةٌ لِما بَيْنَهُمَا والحجُّ المَبْرُورِ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إلاّ الجَنَّة

Artinya: "Dari satu umrah ke umrah yang lainnya (berikutnya) menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga." (HR Muslim).

FAQ

Apa perbedaan antara ibadah haji dan umroh?

Perbedaan utama antara ibadah haji dan umroh terletak pada statusnya. Ibadah haji diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu melakukannya, sedangkan umroh merupakan ibadah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja selama tahun. Selain itu, rangkaian ibadah yang dilakukan juga berbeda antara keduanya.

Di mana ibadah haji dan umroh dilaksanakan?

Ibadah haji dan umroh dilaksanakan di Kota Mekah, terutama di Masjidil Haram. Masjidil Haram merupakan tempat suci bagi umat Muslim dan memiliki Ka'bah yang menjadi kiblat dalam shalat. Selain itu, tempat-tempat seperti Arafah dan Mina juga menjadi lokasi penting dalam pelaksanaan ibadah haji.

Apa saja persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalankan ibadah haji?

Sebelum menjalankan ibadah haji, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Persiapan meliputi pembelian tiket, pendaftaran, pembayaran biaya haji, dan kesehatan fisik serta mental. Setelah tiba di Mekah, jamaah haji melakukan tawaf dan sa'i sebelum resmi memasuki ihram.

Bagaimana dengan persiapan menjalankan ibadah umroh?

Persiapan umroh juga penting sebelum melaksanakan ibadah tersebut. Jadwal perjalanan, pendaftaran, pembayaran biaya umroh, dan kesehatan perlu diperhatikan. Setelah tiba di Mekah, jamaah umroh langsung melakukan tawaf dan sa'i dengan mengenakan pakaian ihram.

Apa keutamaan melaksanakan ibadah haji dan umroh?

Melaksanakan ibadah haji dan umroh memiliki banyak keutamaan. Rasulullah sendiri memberikan penekanan tentang pentingnya menjalankan kedua ritual tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada Allah. Ibadah haji juga merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilakukan sekali seumur hidup.

Post a Comment for "Mengenal Perbedaan antara Ibadah Haji dan Umroh"