Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengetahui Saraf Terjepit dan Pengobatannya

Pohonilmu.com - Saraf terjepit merupakan kondisi yang umum terjadi di mana saraf terperangkap atau tertekan oleh jaringan sekitarnya. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan dan membatasi kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. 

Namun, dengan pengetahuan yang baik tentang gejala dan pengobatan yang tepat, Anda dapat mengatasi masalah ini dan mengembalikan kualitas hidup yang optimal. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara mengetahui apakah Anda mengalami saraf terjepit dan memberikan panduan mengenai pengobatan yang efektif.

Faktor-faktor Apa Yang Bisa Menyebabkan Saraf Terjepit?

Osteofit : tulang yang menonjol disebabkan trauma atau akibat proses pengapuran. Penonjolan tulang/osteofit ini pun dapat menjepit saraf.

Rematik (rheumatoid arthritis): peradangan di sekitar sendi dapat menekan jaringan saraf di sekitar sendi

Penyakit tiroid: orang dengan penyakit tiroid berisiko lebih tinggi terkena penjepitan saraf.

Diabetes: penyakit kencing manis dapat menimbulkan gangguan saraf dan juga berisiko menyebabkan saraf terjepit.

Kegiatan berulang: aktivitas tulang belakang yang berulang, seperti membungkuk atau mengangkut barang, dapat memperbesar risiko saraf kejepit.

Cedera dari gerakan mendadak: gerakan seperti mengangkat, menarik, atau memutar dapat menimbulkan cedera pada saraf.

Kelebihan berat badan: saraf bisa lebih tertekan akibat kelebihan berat badan.

Kehamilan: penambahan volume cairan saat hamil dapat membuat rongga lebih sempit sehingga dapat menekan saraf.

Bed rest: bila terlalu lama bed rest atau istirahat di tempat tidur, risiko saraf kejepit lebih tinggi

Gejala Saraf Terjepit

Area yang mengalami saraf terjepit dapat memberikan gejala yang berbeda, diantaranya:

1. Nyeri terpusat


Rasa sakit yang tajam di sepanjang area yang terkena adalah salah satu tanda yang paling umum. Rasa sakit ini mungkin hilang-timbul, tapi tak jarang bertahan dalam waktu lama sehingga butuh pertolongan medis segera.

2. Mati rasa


Beberapa orang mengalami mati rasa/baal di area tubuh yang terkena.

3. Nyeri radikuler


Rasa sakit juga bisa menjalar ke area lain. Misalnya, rasa sakit seperti tertusuk atau terbakar, dapat berawal dari paha, lalu menyebar ke area betis hingga ujung kaki.

4. Kesemutan


Area yang mengalami saraf terjepit bisa juga mendapat sensasi seperti kesemutan.

5. Rasa lemah


Rasa lemah atau berat saat menggunakan otot tertentu juga merupakan indikator penting saraf terjepit.

Cara Mengetahui Saraf Terjepit


Hanya dokter yang dapat memastikan kondisi saraf terjepit. Dokter akan melakukan tanya jawab/anamnesis terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien. Lalu dokter akan memeriksa bagian tubuh yang dikeluhkan. Pasien akan diminta melakukan gerakan tertentu sesuai dengan area saraf yang terjepit.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter dapat menggunakan serangkaian pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis saraf terjepit, yakni:

  1. Sinar-X: untuk melihat keselarasan tulang dan penyempitan jaluran saraf
  2. Tomografi terkomputerisasi (CT scan): serupa dengan sinar-X, tapi gambar yang dihasilkan lebih rinci
  3. Pencitraan resonansi magnetik (MRI): penggunaan teknologi daya magnet untuk menghasilkan gambar detail terkait jaringan lunak (otot, tendon, ligamen, bantalan sendi) pada tubuh
  4. Elektromiografi (EMG): untuk mengukur sinyal listrik pada otot, saat istirahat maupun bekerja, guna melihat apakah saraf berfungsi normal.

Pengobatan Saraf Terjepit


Saraf terjepit yang ringan dapat diobati sendiri di rumah dengan mengistirahatkan area tubuh yang terkena, minum obat pereda nyeri, dan memberikan kompres. Kompres dingin bertujuan meredakan rasa nyeri, sedangkan kompres hangat untuk mempercepat pemulihan saraf yang terjepit. Bila saraf yang terjepit di area punggung, upayakan posisi duduk tidak menambah tekanan pada saraf.

Sedangkan pengobatan di rumah sakit mencakup:

  • Rehabilitasi Medis: Fisioterapis akan memberikan terapi untuk memperkuat atau meregangkan otot-otot untuk mengurangi tekanan pada saraf
  • Obat resep dokter untuk membantu meredakan nyeri, termasuk lewat suntikan
  • Operasi bila saraf tidak kunjung pulih dalam beberapa minggu atau bulan.

Cara Mencegah Saraf Terjepit

Orang yang pernah terkena saraf kejepit bisa mengalaminya lagi di kemudian hari. Untuk pencegahan, bisa lakukan hal berikut ini:

  1. Postur tubuh saat duduk dalam posisi baik dan benar
  2. Hindari menyilangkan kaki saat duduk dalam waktu lama
  3. Menjaga berat badan agar ideal
  4. Ambil rehat sejenak ketika melakukan kegiatan yang berulang
  5. Menggunakan brace/korset untuk menjaga posisi tubuh dengan baik
  6. Olahraga untuk menguatkan otot dan membuat tubuh rileks

Kesimpulan:

Saraf terjepit dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dengan menghasilkan nyeri, kesemutan, dan kelemahan. Namun, dengan pengetahuan yang tepat tentang gejala dan pengobatan yang efektif, kondisi ini dapat diatasi. 

Jika Anda mengalami gejala saraf terjepit, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang dapat memberikan diagnosis yang akurat dan merencanakan pengobatan yang tepat. Dalam banyak kasus, dengan perawatan yang tepat, 

Anda dapat menguranginyeri dan memulihkan mobilitas yang normal. Ingatlah untuk tidak mencoba mengobati sendiri atau mengabaikan gejala yang serius, dan selalu berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai pengobatan apa pun. 

Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat mengatasi saraf terjepit dan kembali menikmati kehidupan tanpa rasa sakit dan keterbatasan.

Post a Comment for "Cara Mengetahui Saraf Terjepit dan Pengobatannya"