Apa Itu Radioaktif : Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Dampaknya

Pohonilmu.com - Dalam ilmu fisika, radiasi mewakili setiap proses energi yang melewati media atau ruang dan pada akhirnya diserap oleh benda lain. Manusia sering mengaitkan radiasi pengion dengan radiasi awam (seperti yang terjadi pada reaktor nuklir, senjata nuklir, dan bahan radioaktif), namun bisa berhubungan dengan radiasi elektromagnetik.

Beberapa dalam suatu jenis radiasi mempunyai sebuah energi yang cukup untuk membentuk partikel. Umumnya ini termasuk elektron yang “dihapus” dari kulit elektron, dapat memberikan muatan positif (positif). Ini sering mengganggu dalam suatu sistem biologis dan bisa menyebabkan kanker dan mutasi.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Sinar Radioaktif


Apa itu Radioaktif ?

Pengertian Radioaktivitas atau radioaktif adalah adanya suatu elemen yang telah memancarkan dengan radiasi. Unsur-unsur tersebut yakni sering mempunyai nomor atom yakni di atas 83, seperti uranium dengan nomor atom 92.

Penggunaan bahan radioaktif, terutama radiasi radioaktif, didasarkan pada kemampuan radiasi untuk menyebabkan perubahan seperti mengionisasi suatu molekul atau molekul memutus ikatan antar atom sehingga terbentuk radikal bebas dan nuklida atau nukleon menjadi radikal, sesuatu Lepaskan energi panas.

Sebagai menggunakannya secara efisien dan efektif, pertama-tama kita harus menentukan jumlah dan jenis radiasi yang akan digunakan. Ini penting karena setiap jenis radiasi sangat berbeda atau unik sehingga dimungkinkan untuk membedakan yakni dengan antara jenis dan jumlah radiasi, dan penting untuk menggunakan metode dan teknik yang spesifik untuk setiap jenis radiasi.


Peluruhan dalam sebuah radioaktif yakni akan terjadi terhadap tiga jenis yakni beta, alfa, dan peluruhan gammate dengan huruf pertama dari alfabet Yunani. Peluruhan radioaktif hadir dalam inti atom tidak stabil yang tidak memiliki energi yang cukup untuk menjaga ukuran inti neutron atau proton.


Jenis-Jenis Sinar Radioaktif

Ada tiga jenis sinar radioaktif. Dalam ketiga sinar ini yakni telah dihasilkan dari peristiwa peluruhan inti atom tertentu dan masing-masing mempunyai sifat dan karakteristik masing-masing. Berikut ialah penjelasannya:


1. Sinar Alfa (Sinar α)


  • Mengandung inti helium (4He2), proton 2 , neutron 2 , massa 4 dan +2 muatan.
  • Memiliki suatu muatan listrik positif (+).
  • Dibuang terhadap medan magnet dan listrik.
  • Memungkinkan dengan hanya kapasitas ionisasi yang kecil tapi sangat besar untuk melewati (tidak ada selembar kertas yang dapat menembus).
  • Jika dalam suatu atom memancarkan cahaya α, nomor atom dikurangi menjadi 2 dan jumlah massa sebanyak 4.

2. Sinar Beta (Sinar β)



  • Berisi elektron asli (0e-1), massa 1/1850.
  • Arus yang bermuatan negatif (-1).
  • Dapat dilemparkan ke medan listrik atau medan magnet.
  • Daya penyalaan lebih besar dibandingkan dengan balok alfa (α), tetapi ionisasi lebih kecil dari penugasan alfa (α).
  • Sinar beta yakni tidak dapat menembus dalam suatu pelat aluminium tipis.
  • Jika sebuah atom memancarkan sinar beta (β), nomor atom bertambah satu demi satu dan massa dipertahankan.

3. Sinar Gamma (γ)



  • Sinar ini dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang disebut foton.
  • Tidak ada biaya listrik.
  • Tidak ada massa.
  • Tidak dapat dikecualikan terhadap suatu medan magnet atau listrik.
  • Keduanya sangat besar dan sebaliknya, daya ionisasi rendah.
  • Jika atom memancarkan cahaya, nomor atom dan nomor massa dipertahankan.

Sifat-sifat sinar radioaktif

Adapun beberapa sifat-sifat dalam sinar ini, diantaranya ialah:

  • Dapat menembus pelat atau lembaran tipis
  • Dapat memperbaiki state yang rusak
  • Dapat memasukkan plat hitam
  • Hasil dalam objek ZnS dapat berupa neon atau neon
  • Itu bisa dinyalakan oleh medan magnet dan dalam sinar 3 adalah alfa, beta dan gamma

Tujuan Dan Manfaat Bagi Industri Dan Kesehatan


1. Sebagai pelacak (Tracers)

Pelacak adalah aplikasi umum radioisotop. Pelacak adalah elemen radioaktif yang jalurnya dapat dilalui reaksi kimia dan biasanya digunakan dalam bidang medis dan dalam studi tumbuhan dan hewan. Radioaktif Iodine-131 dapat digunakan untuk mempelajari fungsi kelenjar tiroid yang membantu dalam mendeteksi penyakit.

2. Reaktor nuklir

Reaktor nuklir adalah alat yang mengontrol reaksi fisi yang menghasilkan zat baru dari produk fisi dan energi.Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan uranium dalam reaksi fisi sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Steam dihasilkan oleh panas yang dilepaskan selama proses fisi dan uap inilah yang memutar turbin untuk menghasilkan energi listrik.

3. Pendeteksi asap

Beberapa detektor asap juga menggunakan elemen radioaktif sebagai bagian dari mekanisme pendeteksiannya, biasanya americium-241, yang menggunakan radiasi pengion dari partikel alfa untuk menyebabkan dan kemudian mengukur perubahan ionisasi udara segera di sekitar detektor. Perubahan akibat asap di udara akan menyebabkan alarm berbunyi.

4. Pengobatan

Rumah sakit menggunakan radiasi dalam berbagai cara. Mesin X-Ray, CT, dan PET menggunakan sinar-X (X-ray dan CT) dan radiasi Gamma (PET) untuk menghasilkan gambar detail tubuh manusia, yang memberikan informasi diagnostik yang berharga bagi dokter dan pasiennya. Radionuklida juga digunakan untuk mengobati penyakit secara langsung, seperti yodium radioaktif, yang diambil hampir secara eksklusif oleh tiroid, untuk mengobati kanker atau hipertiroidisme. Pelacak dan pewarna radioaktif juga digunakan untuk dapat secara akurat memetakan area atau sistem tertentu, seperti dalam tes stres jantung, yang dapat menggunakan isotop radioaktif seperti Technetium-99 untuk mengidentifikasi area jantung dan arteri di sekitarnya dengan aliran darah yang berkurang .

5. Radiography

Pada dasarnya versi bertenaga tinggi dari jenis mesin X-ray yang digunakan dalam pengobatan, kamera radiografi industri menggunakan sinar-X atau bahkan sumber gamma (seperti Iridium-192, Cobalt-60, atau Cesium-137) untuk diperiksa yang sulit dijangkau atau sulit untuk melihat tempat. Ini sering digunakan untuk memeriksa cacat atau ketidakteraturan las, atau memeriksa bahan lain untuk menemukan anomali struktural atau komponen internal.

6. Keamanan makanan

Iradiasi makanan adalah proses penggunaan sumber radioaktif untuk mensterilkan bahan makanan. Radiasi bekerja dengan membunuh bakteri dan virus, atau menghilangkan kemampuan mereka untuk bereproduksi dengan merusak DNA atau RNA mereka. Karena radiasi neutron tidak digunakan, sisa makanan tidak menjadi radioaktif dengan sendirinya, sehingga aman untuk dimakan. Metode ini juga digunakan untuk mensterilkan kemasan makanan, alat kesehatan, dan bagian produksi.

Manfaat Radioaktif Untuk Bidang Pertanian

Adapun beberapa manfaat dalam radioaktif ini, diantaranya ialah:


1. Pemuliaan Tanaman

Pemuliaan dalam suatu tumbuhan atau pembentukan benih unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Sebagai contoh, pada bibit semai, biji kanji disinari dalam dosis yang berbeda, dengan dosis terkecil tidak berpengaruh sampai dosisnya rendah. Bibit yang diiradiasi kemudian ditanam dan ditanam terhadap suatu kelompok sesuai dengan ukuran dosis yang telah diberikan.


2. Memberantas Hama Dengan Teknik Jantan Mandul

Radiasi yakni dapat memiliki efek biologis, misalnya pada hama kubis, di laboratorium yang tumbuh dalam jumlah besar dan bentuk. Kemudian diiradiasi di Jawa Tengah, sehingga serangga jantan menjadi steril. Hama tersebut kemudian dilepaskan di daerah yang terserang hama.


Kemudian, dengan adanya hama di daerah tersebut, sehingga perkawinan antara hama setempat dan manusia subur yang dilepaskan tidak bisa disegel, telur dari pernikahan tersebut tidak tersegel. Ini mengganggu reproduksi hama dan populasi berhenti.


3. Menyimpan Makanan

Bahan-bahan tersebut yakni misalnya kentang dan bawang tumbuh saat disimpan. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan worldly ke titik. Sebelum bahan disimpan, ia menerima dosis radiasi tertentu sampai tidak lagi tumbuh.


Dampak Yang Ditimbulkan Radioaktif

Radiasi dapat bermanfaat bagi organisme hidup jika hanya mempengaruhi sel yang sakit atau berbahaya. Namun, ketika mulai menyentuh sel-sel sehat, itu bisa menimbulkan konsekuensi yang berbahaya. Untungnya bagi kami, sebagian besar materi hidup memiliki kemampuan untuk beregenerasi setelah terkena radiasi dalam dosis lemah. 

Tetapi untuk kasus dengan dosis yang lebih kuat, efeknya hampir selalu tidak dapat diubah. Sejumlah besar faktor terlibat dalam menentukan seberapa berbahaya paparan itu. Sifat radiasi, jumlah yang diserap dan bagian tubuh yang terpengaruh semuanya penting dalam menentukan konsekuensi akhirnya.

Pada intinya tetap ikuti buku panduan pada saat proses pencapuran bahan-bahan radioaktif. Serta gunakan  helm khusus serta seragam khusus. 

Post a Comment for "Apa Itu Radioaktif : Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Dampaknya"